PENGERTIAN RETURN
Return adalah imbalan atas keberanian investor menanggung
risiko, serta komitmen waktu dan dana yang telah dikeluarkan oleh investor. Return juga merupakan salah satu motivator
orang melakukan investasi. Sumber-sumber return terdiri dari dua komponen,
yaitu:
1. Yield
2. Capital gains (loss)
Dengan demikian, return
total investasi adalah:
Return total = yield + capital gains (loss)
Risiko adalah kemungkinan perbedaan antara return aktual yang
diterima dengan return yang diharapkan. Sumber-sumber risiko suatu investasi
terdiri dari:
1. Risiko suku bunga
2. Risiko pasar
3. Risiko inflasi
4. Risiko bisnis
5. Risiko finansial
6. Risiko likuiditas
7. Risiko nilai tukar mata uang
8. Risiko negara (country risk)
Risiko juga bisa dibedakan menjadi
dua jenis:
1. Risiko dalam konteks aset
tunggal.
Ø Risiko yang harus ditanggung
jika berinvestasi hanya pada satu aset saja.
2. Risiko dalam konteks
portofolio aset.
Ø Risiko sistematis (risiko
pasar/risiko umum).
Terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar dan
mempengaruhi return seluruh saham yang ada di pasar.
Ø Risiko tidak sistematis
(risiko spesifik).
Untuk menghitung return yang
diharapkan dari suatu aset tunggal kita perlu mengetahui distribusi
probabilitas return aset bersangkutan, yang terdiri dari:
•
Ø Tingkat return yang mungkin terjadi
•
Ø Probabilitas terjadinya tingkat return
tersebut
MENGHITUNG RISIKO ASET TUNGGAL
Risiko aset
tunggal bisa dilihat dari besarnya penyebaran distribusi probabilitas return.
Ada dua ukuran risiko aset tunggal, yaitu:
@ Varians
@ Deviasi
standar
Di samping
ukuran penyebaran tersebut, kita juga perlu menghitung risiko relatif aset
tunggal, yang bisa diukur dengan ‘koefisien variasi’. Risiko relatif ini menunjukkan risiko per unit return yang diharapkan.
Rumus untuk menghitung varians, standar deviasi, dan koefisien variasi adalah:
Varians return = s2
= S [Ri
– E(R)]2 pri (4.5)
Standar deviasi
= s = (s2)1/2 (4.6)
Ket:
s2 =
varians return
s =
standar deviasi
E(Ri) = Return ke-i yang
mungkin terjadi
pri
= probabilitas kejadian return ke-I
(R) = Return yang
diharapkan dari suatu sekuritas
Kelebihan investasi dalam bentuk portofolio dibanding aset
tunggal adalah bahwa kita bisa mengurangi risiko tanpa harus mengurangi tingkat
return yang diharapkan. Logika yang dipakai dalam konsep portofolio hampir
mirip dengan logika pengurangan risiko dalam prinsip asuransi, dimana
perusahaan asuransi akan mengurangi risiko dengan membuat sebanyak mungkin
polis asuransi.
DIVERSIFIKASI
Untuk menurunkan risiko portofolio, investor perlu melakukan
‘diversifikasi’, dengan membentuk portofolio sedemikian rupa hingga risiko
dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan. Diversifikasi bisa
dilakukan dengan:
1.
Diversifikasi random.
Memilih aset yang akan dimasukkan
dalam portofolio secara acak.
2.
Diversifikasi model Markowitz.
Memilih aset yang dimasukkan dalam
portofolio berdasar berbagai informasi dan karakteristik aset.
DIVERSIFIKASI: MARKOWITZ
Kontribusi
penting dari ajaran Markowitz adalah bahwa risiko portofolio tidak boleh
dihitung dari penjumlahan semua risiko aset-aset yang ada dalam portofolio,
tetapi harus dihitung dari kontribusi risiko aset tersebut terhadap risiko
portofolio, atau diistilahkan dengan kovarians. Kovarians adalah suatu
ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas dalam
portofolio cenderung untuk bergerak secara bersama-sama. Di samping ukuran
kovarians, dalam perhitungan risiko portofolio kita juga harus memperhatikan
besarnya korelasi antar aset. Koefisien korelasi adalah suatu
ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative
comovements) antara dua variabel. Dalam konteks diversifikasi, ukuran ini
akan menjelaskan sejauhmana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan
lainnya.
Ukuran korelasi biasanya dilambangkan dengan (ri,j) dan berjarak
(berkorelasi) antara +1,0 sampai –1,0, dimana:
Korelasi Vs manfaat pengurangan risiko:
1.
Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akan
memberikan manfaat pengurangan risiko.
2.
Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko
portofolio secara signifikan.
Korelasi Vs manfaat pengurangan risiko:
1.
Penggabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan
menghilangkan risiko kedua sekuritas tersebut.
2.
Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrem tersebut (+1,0; 0,0; dan –1,0)
sangat jarang terjadi. Oleh karena itu, investor tidak akan bisa
menghilangkan sama sekali risiko portofolio. Hal yang bisa dilakukan
adalah ‘mengurangi’ risiko portofolio.
ESTIMASI
RETURN PORTOFOLIO
Return yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi
dengan menghitung rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari
masing-masing aset individual yang ada dalam portofolio.
ESTIMASI
RISIKO PORTOFOLIO
Dalam menghitung risiko
portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu:
1. Varians setiap sekuritas
2. Kovarians antara satu sekuritas
dengan sekuritas lainnya
3. Bobot portofolio untuk
masing-masing sekuritas
MODEL INDEKS TUNGGAL
Perhitungan risiko portofolio
dengan model Markowitz seperti dalam tabel di atas, tampaknya tetap saja rumit,
terutama jika jumlah aset (n) sangat banyak. Untuk itu, W. Sharpe
menemukan model indeks tunggal, yang mengkaitkan perhitungan return setiap aset
pada return indeks pasar, atau ditulis dengan rumus berikut:
Ri
= ai + bi RM + ei
Penghitungan risiko yang
mempengaruhi return sekuritas dalam model indeks tunggal melibatkan dua
komponen utama, yaitu:
1.
Komponen risiko yang mempengaruhi return sekuritas yang terkait dengan keunikan
perusahaan; dilambangkan dengan aI
2.
Komponen risiko yang mempengaruhi return yang terkait dengan pasar;
dilambangkan dengan Istilah
portofolio digunakan untuk menunjukkan sekumpulan produk ( barang
atau jasa yang dapat diperjualbelikan) proyek, layanan jasa
atau merk yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan. Portofolio
adalah teori yang menunjukkan sekumpulan berbagai surat berharga
atau aset yang dimiliki oleh seorang investasor. JIka seorang memiliki 10
jenis surat berharga yang terdiri dari saham dan obligasi dan
lainnya “potofolio”. Jadi portofolio adalah gabungan beberapa investasi
surat berharga dengan diversifikasi tertentu. Harga pasar portofolio adalah
penaksiran konsessus padar akan nilai portofolio.
Investasi merupakan komitmen atas
sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan agar
dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan investor (kesejahteraan moneter) (Kasmir, 2001). Sedangkan
menurut Sharpe, Alexander, dan Bailey (1997), investasi dalam arti luas adalah
mengorbankan dolar sekarang untuk dolar pada masa depan, dengan dua atribut
berbeda yang melekat yaitu risiko dan waktu.Sebagai Contoh: Ahmad (2004) memberikan
pengertian investasi yaitu sebagai berikut :
a. Suatu
tindakan membeli barang-barang modal.
b. Pemanfaatan
dana yang tersedia untuk produksi dengan pendapatan dimasa yang akan datang.
c. Suatu
tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat penyertaan lainnya.
investasi merupakan penempatan
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang. Macam-macam bentuk investasi adalah sebagai berikut :
1. Investasi
langsung (direct investment) adalah investasi pada asset riil (Real
Assets) misalnya : pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan / perkebunan, dan lain-lain.
2. Investasi
tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah
investasi pada asset finansial (financial assets):
a. Investasi di pasar uang :
deposito, sertifikat BI.
b. Investasi di pasar modal : saham,
obligasi, opsi, warrant.
Sumber-sumber dana untuk investasi
ini berasal dari :
1. Asset
yang dimiliki saat ini
2. Pinjaman
dari pihak lain
3. Tabungan.
Adapun dasar keputusan seseorang
melakukan investasi berdasarkan atas (Husnan, 2003 : 50):
1. Return
merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a. expected return (return
yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat oleh investor di
masa depan.
b. realized return (return
aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkan oleh investor.
2. Risiko
merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang
terdiri dari ;
a. risiko sistematis (systematic
risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang tidak dapat
dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro
ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan
kebijakan pemerintah).
b. risiko tidak sistematis (unsystematic
risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat
dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan
/ industri tertentu.
Adapun dasar keputusan seseorang
melakukan investasi berdasarkan atas (Husnan, 2003 : 50):
1. Return
merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a. expected return (return
yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat oleh investor di
masa depan.
b. realized return (return
aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkan oleh investor.
2. Risiko
merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang
terdiri dari ;
a. risiko sistematis (systematic
risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang tidak dapat
dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro
ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan
kebijakan pemerintah).
b. risiko tidak sistematis (unsystematic
risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat
dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu
perusahaan / industri tertentu.
Investasi
Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui
sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko, yang
dirancang untuk mendapatkan perolehan modal (Downes dan Goodman dalam Warsono,
2001;1). Sedangkan menurut (Halim, 2005:4) investasi merupakan penempatan
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang. Umumnya
investasi dibedakan menjadi dua, yaitu pertama investasi pada aset-aset
keuangan (financial asset) yang dilakukan di pasar uang, misalnya berupa
sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang
dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa
saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Kedua investasi pada
aset-aset riil (real assets) yang berupa pembelian aset produktif,
pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.
1. Proses Investasi
Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor
membuat keputusan investasi pada efek-efek yang dapat dipasarkan, dan kapan
dilakukan. Beberapa tahapannya adalah sebagai berikut:(Halim, 2005:4).
- Menentukan tujuan investasi
B.
Melakukan
analisis
Dalam hal ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok
efek. Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efek yang
salah harga (mispriced), apakah harganya terlalu tinggi ataukah terlalu
rendah. Untuk itu ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu :
- Pendekatan fundamental. Pendekatan ini berdasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek.
- Pendekatan teknikal. Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang.
Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efek mana yang akan
dipilih dan berapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing
efek tersebut.
D. Mengevaluasi kinerja portofolio
Dalam tahap ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang telah
dibentuk, baik terhadap tingkat pengembalian yang diharapkan maupun terhadap
tingkat risiko yang ditanggung.
E.
Merevisi
kinerja portofolio
Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja portofolio.
Investasi dalam aktiva keuangan dapat dilakukan dengan investasi langsung
ataupun investasi tidak langsung (Jogiyanto, 2000:7).
q Investasi langsung adalah investasi yang dilakukan
dengan pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan yang diperjual
belikan. Aktiva keuangan bisa berupa tabungan dan deposito. Serta investasi
langsung yang dapat diperjual belikan berupa surat berharga pendapatan tetap
dan saham.
q Investasi tidak langsung adalah suatu investasi yang
dilakukan melalui pembelian dari perusahaan investasi dimana perusahaan
investasi merupakan perusahaan yang mengelola dana investasi yang mempunyai
aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain. Perusahaan investasi sendiri dapat
diklasifikasikan menjadi Unit Investment Trust, Closed-end Investment
companies dan Open-end Investment Companies Investasi (Jogiyanto,
2000:10).
Analisis portofolio
Portofolio merupakan kombinasi atau
gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset riil maupun aset
financial yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan portofolio
adalah untuk mengurangi risiko dengan jalan diversifikasi, yaitu mengalokasikan
sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif
(Halim,2005:54). Investor dapat menentukan kombinasi efek-efek untuk membentuk
portofolio, baik yang efisien maupun yang tidak efisien. Suatu portofolio dapat
dikatakan efisien apabila memenuhi dua kriteria yaitu: (Halim,2005:54)
a.
Memberikan ER terbesar dengan risiko yang sama.
b.
Memberikan risiko terkecil dengan ER yang sama.
Semua portofolio yang terletak pada
efficient frontier merupakan portofolio yang efisien sehingga tidak
dapat dikatakan portofolio mana yang optimal. Sedangkan untuk membentuk
portofolio yang optimal kita harus menawarkan return yang diharapkan dan
risiko yang sesuai dengan prevensinya (Halim, 2002:59).
Teori
Pemilihan Portofolio
Di kembangkan pertama kali oleh Harry M.Markowitz dengan asumsi
- Pemodal memiliki sejumlah uang
- Sejumlah uang di investasikan untuk jangka waktu tertentu (holding period)
- Pada akhir masa (holding period) pemodal akan menjual sahamnya.
- Pemodal akan berusaha menghindari risiko ( risk averse )
- Pemodal menghadapi masalah penentuan portofolio
- Pemodal mampu mengestimasikan hasil yang di harapkan dari masing – masing investasi
- Semua portofolio secara sempurna dapat dibagi
- Pilihan untuk investasi tidak bergantung pada pemodal lain
Mengapa
Investor Membentuk Portofolio:
1. 1. Memperoleh return yang optimum pada tingkat risiko
tertentu
- Pada keuntungan tertentu pemodal mencapai risiko yang minimal
- Tingginya risiko atas investasi
- Adanya berbagai macam bentuk investasi
Bagaimana
mengoptimalkan return ?
1. 1. Melakukan diversifikasi investasi
- Menempatkan investasi pada produk investasi yang berisiko rendah.
- Mampu mengendalikan potensi risiko yang muncul.
Expected
Return
§ Besarnya return yang diharapkan pemodal ketika
menginvestasi sejumlah dananya pada berbagai produk investasi.
§ ER dapat di rumuskan sebagai berikut :
Formula
lain dalam Expected Return
Portofolio
Hasil yang di Harapkan
Risiko
Portofolio
Selisih antara hasil yang di harapkan (expected return) dengan hasil yang
di capai (actual return). Harry M. Markowitz merumuskan
Berdasarkan
hubungan antar sekuritas dan jumlah dana yang diinvestasikan
Risiko investasi pada saham
Pengertian dasar risiko terkait dengan
keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat ketidak pastiannya terukur secara
kuantitatif. Risiko merupakan suatu subyek yang memiliki ukuran kuantitas dan
dapat diketahui tingkat probabilitas kejadiaannya serta memiliki data pendukung
mengenai kemungkinan kejadiaannya. Risiko dalam kontek manajemen investasi
merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan
dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata.
Prevensi
investor terhadap risiko dibagi menjadi tiga (Halim, 2002:38) :
Ø Investor yang
suka terhadap risiko (risk seeker)
merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi
yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka
orang tersebut akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih
besar. Karakteristik investor jenis ini bersikap agresif dan spekulatif dalam
mengambil keputusan investasi
Ø Investor yang
netral terhadap risiko (risk neutrality)
merupakan investor yang akan meminta kenaikan tingkat pengembalian yang
sama untuk setiap kenaikan risiko. Investasi jenis ini umumnya cukup flexible
dan bersikap hati-hati (prudent) dalam mengambil keputusan investasi.
Ø Investor yang
tidak suka terhadap risiko (risk averter) merupakan investor yang
apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat
pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka lebih suka mengambil
investasi dengan risiko yang lebih kecil. Karakteristik investor jenis ini
cenderung selalu mempertimbangkan secara matang dan terencana atas keputusan
investasi.
Dalam kontek
portofolio risiko dibedakan menjadi dua yaitu :
Ø Risiko
sistematis. Merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan atau dikurangi dengan
cara penggabungan berbagai risiko (Djohanputro,2006:18).
Ø Risiko tidak
sistematis. Merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan jalan diversifikasi,
karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu.
Return dalam investasi
Dalam konteks manajemen investasi return
merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi.
Return ini dibedakan menjadi dua, pertama return yang telah
terjadi (actual return) yang dihitung dengan menggunakan data historis,
dan kedua return yang diharapkan (expected return) akan diperoleh
investor di masa mendatang (Halim, 2002:30). Komponen return meliputi (Halim,
2002:30) :
1). Capital
gain (loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang diperoleh
dari kelebihan harga jual (harga beli) di atas harga beli (harga jual) yang
keduanya terjadi dipasar sekunder.
2). Yield
merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodik,
misalnya berupa dividen atau bunga. Yield dinyatakan dalam
persentase dari modal yang ditanamkan.
3). Expected return secara
sederhana adalah rata-rata tertimbang dari berbagai return historis,
faktor penimbangnya adalah probabilitas masing-masing return. Sedangkan
untuk expected return pada portofolio adalah rata-rata tertimbang dari expected
return saham individual, faktor penimbangnya adalah proporsi dana yang
diinvestasikan pada masing-masing saham (Halim, 2002:31).
Investasi Syariah
Dalam Islam
dikenal syariah, sebagai God’s laws atau Islamic Laws, yang
mengatur persoalan ibadah dan muamalah. Syariah adalah seperangkat do’s
& don’ts, mengatur yang dibolehkan dan dilarang. Landasan syariah
adalah kebijaksanaan dan kebahagian manusia di dunia dan akhirat. Konsep
diskonto sangat penting dalam teori analisis modal dan investasi. Secara
praktis, digunakan dalam evaluasi proyek ataupun keputusan investasi. Dalam capital
and interest dan Positive Theory of Capital memang menyebutkan bahwa
positive time preference merupakan pola ekonomi yang normal, sistematis,
dan rasional. Diskonto dalam posotive time preference ini didasarkan
pada, atau paling tidak berhubungan intim dengan, tingkat bunga (interest
rate).
Model indeks tunggal
Model indeks tunggal dapat digunakan sebagai alternatif dari model Markowitz untuk menentukan
efficient set dengan perhitungan yang lebih sederhana. Model Indeks
Tunggal merupakan penyederhanaan dari model Markowitz Model Indeks Tunggal
dikembangkan oleh William Sharpe (1963) yang disebut dengan single-index
model, yang dapat digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan
risiko portofolio. Model indeks
tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas
berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar, karena return dari suatu
sekuritas dan return dari indeks pasar. Tujuan penggunaan model indeks
tunggal adalah untuk menyederhanakan perhitungan portofolio model Markowitz.
Pada portofolio model Markowits dibutuhkan parameter-parameter input berupa:
- 1). Tingkat keuntungan yang diharapkan masing-masing saham.
- 2). Variance masing-masing saham.
- 3). Covariance antar saham-saham.
Tujuan Investasi
Investor
memiliki tujuan investasi yang mungkin berbeda satu dengan yang lainnya. Beberapa
alasan investor melakukan investasi baik pada investasi riil maupun investasi
keuangan, yaitu:
- Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan
- Memperoleh imbalan yang lebih baik atas kekayaan yang dimiliki
- Mengurangi tekanan inflasi
- Untuk menghindari pajak yang perlu dibayarkan
Dasar Keputusan Investasi:
Return yaitu
tingkat keuntungan yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa dua macam
yaitu pertama, return yang diharapkan (expected return) adalah tingkat
return yang diantisipasi investor di masa depan. Kedua, return realiasi atau
return aktual (realized/ aktual return) merupakan tingkat return yang
didapatkan investor di masa lalu. Sumber
return berupa:
· Yield
(aliran kas/pendapatan yang diterima secara periodik). Contoh: apabila
berinvestasi dalam obligasi maka besarnya yield ditunjukkan dari pembayaran
bunga obligasi, jika membeli saham, yield diperlihatkan dari besarnya dividen
yang dapat diperoleh.
Capital gain
(loss): kenaikan (penurunan) harga sekuritas.
Risiko. Ketika
berinvestasi selain mengharapkan return tertentu investor juga harus menanggung
tingkat risiko. Dalam konteks manajemen investasi risiko merupakan
penyimpangan/ perbedaan antara return yang diharapkan dengan return yang benar-benar
diterima oleh investor (return aktual). Sumber risiko:
Risiko suku
bunga. Perubahan suku bunga akan memengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris
paribus. Hal ini berarti jika suku bunga meningkat maka harga saham akan turun.
Contoh: apabila suku bunga naik maka return investasi yang terkait dengan suku
bunga seperti deposito juga akan naik. Situasi semacam ini dapat menarik minat
investor yang sebelumnya berinvestasi di saham untuk memindahkan dananya ke
dalam bentuk deposito.
Risiko pasar.
Jenis risiko ini berupa fluktuasi yang ada di pasar dan dapat memengaruhi
variabilitas return suatu investasi. Fluktuasi ini umumnya diperlihatkan dari
perubahan indeks pasar saham secara keseluruhan. Beberapa faktor yang
mengakibatkan fluktuasi ini misalnya: krisis ekonomi, perubahan politik, dan
lain-lain.
Risiko bisnis. Risiko ini merupakan risiko dalam
menjalankan bisnis yang terkait dengan karakteristik tertentu dari suatu jenis
industri.
Risiko inflasi/
risiko daya beli. Kenaikan inflasi secara umum akan mengurangi daya beli uang
yang dibelanjakan masyarakat. Oleh karena itu investor akan meminta tambahan
premium tertentu untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang harus
ditanggungnya.
Risiko finansial.
Risiko ini akan muncul pada saat perusahaan memutuskan untuk menggunakan utang
sebagai salah satu sumber pembiayaannya. Perusahaan akan menanggung risiko
finansial yang semakin besar apabila menggunakan proporsi utang yang semakin
besar pula.
·Risiko nilai
tukar mata uang. Setiap investor akan menghadapi jenis risiko ini, yaitu
fluktuasi nilai tukar mata uang domestik (negara asal perusahaan) dengan nilai
mata uang negara lain.
Proses Keputusan InvestasI
a) Penentuan tujuan investasi. Tujuan investasi satu
investor dengan investor lain bisa berbeda-beda, tergantung dari karakteristik
individunya.
b) Penentuan kebijakan investasi. Tahap ini meliputi
keputusan alokasi aset yaitu distribusi aset ke dalam berbagai kelas aset yang
tersedia seperti saham, obligasi, real estat dan lain-lain, batasan jumlah
dana, dan pajak serta biaya pelaporan yang harus ditanggung.
c) Pemilihan strategi portofolio. Pilihan strategi
portofolio yang dapat dipakai investor ada dua yaitu pertama, strategi
portofolio aktif di mana investor menggunakan berbagai informasi dan teknik
peramalan yang ada untuk mencari kombinasi portofolio yang terbaik. Kedua,
yaitu strategi
Untuk melakukan
konstruksi suatu portofolio, maka sebagai langkah-langkah awal yang harus
dilakukan adalah:
Memilih
instrumen investasi yang diinginkan, hal ini tentunya sudah melalui berbagai
analisa tentang masing-masing instrumen investasi.
Menentukan
bobot dari instrumen investasi terhadap nilai portofolio secara keseluruhan.
Menentukan horison
investasi (Investment Horizon).
Menentukan expected
return dari masing-masing instrumen investasi sesuai dengan horison
investasi.
Menentukan expected
return dari portofolio sesuai dengan horison investasi.
Menentukan
rata-rata expected return dari portofolio dalam horison
investasi.
Menghitung
standard deviasi expected return dari portofolio.
Hasil
pengolahan data yang telah dilakukan menghasilkan portofolio optimal dengan:
expected return
per bulan sebesar 3,99% dan standar deviasi sebesar 11,36%. Hasil pengukuran
kinerja
portofolio
menunjukkan bahwa portofolio tersebut memperoleh nilai kinerja yang baik.
Ukuran kinerja
portofolio
Treynor memberikan nilai 2,09; Sharpe sebesar 0,26; Jensen alpha sebesar 1,57
dan Information
Ratio sebesar
0,83. Kinerja portofolio dalam investasi virtual selama tiga bulan pertama 2006
menunjukan
kinerja yang
sangat baik dengan menghasilkan return sebesar 20,95% dibandingkan dengan pasar
sebesar 12,85%.
Karya Akhir ini
diharapkan dapat membantu para investor dalam mengambil keputusan investasi
pada aset
yang akan
dibeli, dalam hal ini adalah saham, terutama dalam proses pembentukan
portofolio investasi.
Karya Akhir ini
menggunakan sampel data bulanan saham LQ-45 dalam periode 2001 s.d. 2005 (60
bulan).
Saham LQ-45
tersebut diseleksi lagi sehingga terpilih lima belas saham yang dipakai dalam
peneiitian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar