Rabu, 21 Mei 2014

Analisis Portofolio dalam Manjaemen Investasi



PENGERTIAN RETURN
Return adalah imbalan atas keberanian investor menanggung risiko, serta komitmen waktu dan dana yang telah dikeluarkan oleh investor.  Return juga merupakan salah satu motivator orang melakukan investasi. Sumber-sumber return terdiri dari dua komponen, yaitu:
1. Yield
2. Capital gains (loss)
       Dengan demikian, return total investasi adalah:
                                Return total = yield + capital gains (loss)          
Risiko adalah kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Sumber-sumber risiko suatu investasi terdiri dari:
                1. Risiko suku bunga
                2. Risiko pasar
                3. Risiko inflasi
                4. Risiko bisnis
                5. Risiko finansial
                6. Risiko likuiditas
                7. Risiko nilai tukar mata uang
                8. Risiko negara (country risk)
Risiko juga bisa dibedakan menjadi dua jenis:
1.  Risiko dalam konteks aset tunggal.
Ø  Risiko yang harus ditanggung jika berinvestasi hanya pada satu aset saja.
2.  Risiko dalam konteks portofolio aset.
Ø  Risiko sistematis (risiko pasar/risiko umum).
Terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar dan mempengaruhi return seluruh saham yang ada di pasar.
Ø  Risiko tidak sistematis (risiko spesifik).
   *       ESTIMASI RETURN SEKURITAS
Untuk menghitung return yang diharapkan dari suatu aset tunggal kita perlu mengetahui distribusi probabilitas return aset bersangkutan, yang terdiri dari:
          Ø  Tingkat return yang mungkin terjadi
          Ø  Probabilitas terjadinya tingkat return  tersebut
   *   MENGHITUNG RISIKO ASET TUNGGAL
Risiko aset tunggal bisa dilihat dari besarnya penyebaran distribusi probabilitas return. Ada dua ukuran risiko aset tunggal, yaitu:
@ Varians
@ Deviasi standar               
Di samping ukuran penyebaran tersebut, kita juga perlu menghitung risiko relatif aset tunggal, yang bisa diukur dengan ‘koefisien variasi’. Risiko relatif ini menunjukkan risiko per unit return yang diharapkan. Rumus untuk menghitung varians, standar deviasi, dan koefisien variasi adalah:
Varians return   = s2            =  S [Ri – E(R)]2 pri  (4.5)
Standar deviasi                 = s       = (s2)1/2 (4.6)
Ket:
                s2            = varians return                                                               
                s             = standar deviasi
                E(Ri)       = Return ke-i yang mungkin terjadi
                pri           = probabilitas kejadian return ke-I
                (R)          = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Kelebihan investasi dalam bentuk portofolio dibanding aset tunggal adalah bahwa kita bisa mengurangi risiko tanpa harus mengurangi tingkat return yang diharapkan. Logika yang dipakai dalam konsep portofolio hampir mirip dengan logika pengurangan risiko dalam prinsip asuransi, dimana perusahaan asuransi akan mengurangi risiko dengan membuat sebanyak mungkin polis asuransi.
   *   DIVERSIFIKASI
Untuk menurunkan risiko portofolio, investor perlu melakukan ‘diversifikasi’, dengan membentuk portofolio sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan. Diversifikasi bisa dilakukan dengan:
1.       Diversifikasi random.
Memilih aset yang akan dimasukkan dalam portofolio secara acak.
2.       Diversifikasi model Markowitz.
Memilih aset yang dimasukkan dalam portofolio berdasar berbagai informasi dan karakteristik aset.
   *  DIVERSIFIKASI: MARKOWITZ
ž  Kontribusi penting dari ajaran Markowitz adalah bahwa risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko aset-aset yang ada dalam portofolio, tetapi harus dihitung dari kontribusi risiko aset tersebut terhadap risiko portofolio, atau diistilahkan dengan kovarians. Kovarians adalah suatu ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas dalam portofolio cenderung untuk bergerak secara bersama-sama. Di samping ukuran kovarians, dalam perhitungan risiko portofolio kita juga harus memperhatikan besarnya korelasi antar aset. Koefisien korelasi adalah suatu ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative comovements) antara dua variabel. Dalam konteks diversifikasi, ukuran ini akan menjelaskan sejauhmana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya.
ž        Ukuran korelasi biasanya dilambangkan dengan (ri,j) dan berjarak (berkorelasi) antara +1,0 sampai –1,0, dimana:
Korelasi Vs manfaat pengurangan risiko:
ž  1.       Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akan memberikan manfaat pengurangan risiko.
ž  2.       Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko portofolio secara signifikan.
Korelasi Vs manfaat pengurangan risiko:
ž  1.       Penggabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua sekuritas tersebut.
ž  2.       Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrem tersebut (+1,0; 0,0; dan –1,0) sangat jarang terjadi. Oleh karena itu, investor tidak akan bisa menghilangkan  sama sekali risiko portofolio. Hal yang bisa dilakukan adalah ‘mengurangi’ risiko portofolio.
   *   ESTIMASI RETURN PORTOFOLIO
Return yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing aset individual yang ada dalam portofolio.
   *    ESTIMASI RISIKO PORTOFOLIO
      Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu:
1. Varians setiap sekuritas
2. Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya
3. Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas
   *    MODEL INDEKS TUNGGAL
Perhitungan risiko portofolio dengan model Markowitz seperti dalam tabel di atas, tampaknya tetap saja rumit, terutama jika jumlah aset (n) sangat banyak. Untuk itu, W. Sharpe menemukan model indeks tunggal, yang mengkaitkan perhitungan return setiap aset pada return indeks pasar, atau ditulis dengan rumus berikut:
                                              Ri = ai + bi RM + ei
Penghitungan risiko yang mempengaruhi return sekuritas dalam model indeks tunggal melibatkan dua komponen utama, yaitu:
1.       Komponen risiko yang mempengaruhi return sekuritas yang terkait dengan keunikan perusahaan; dilambangkan dengan aI
2.       Komponen risiko yang mempengaruhi   return yang terkait dengan pasar; dilambangkan dengan Istilah portofolio digunakan untuk menunjukkan sekumpulan produk ( barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan) proyek, layanan jasa atau merk yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan. Portofolio adalah teori yang menunjukkan  sekumpulan berbagai surat berharga  atau aset yang dimiliki oleh seorang investasor.  JIka seorang memiliki 10 jenis surat berharga yang terdiri dari saham  dan obligasi dan lainnya  “potofolio”. Jadi portofolio adalah gabungan beberapa investasi surat berharga dengan diversifikasi tertentu. Harga pasar portofolio adalah penaksiran konsessus padar akan nilai portofolio.
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan investor (kesejahteraan moneter) (Kasmir, 2001). Sedangkan menurut Sharpe, Alexander, dan Bailey (1997), investasi dalam arti luas adalah mengorbankan dolar sekarang untuk dolar pada masa depan, dengan dua atribut berbeda yang melekat yaitu risiko dan waktu.Sebagai Contoh: Ahmad (2004) memberikan pengertian investasi yaitu sebagai berikut :
a. Suatu tindakan membeli barang-barang modal.
b. Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan pendapatan dimasa yang akan datang.
c. Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat penyertaan lainnya.
investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Macam-macam bentuk investasi adalah sebagai berikut :
1.      Investasi langsung (direct investment) adalah investasi pada asset riil (Real Assets) misalnya : pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan / perkebunan, dan lain-lain.
2.      Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah investasi pada asset finansial (financial assets):
a.       Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI.
b.      Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant.
Sumber-sumber dana untuk investasi ini berasal dari :
1.      Asset yang dimiliki saat ini
2.      Pinjaman dari pihak lain
3.      Tabungan.
Adapun dasar keputusan seseorang melakukan investasi berdasarkan atas (Husnan, 2003 : 50):
1.      Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a.       expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat oleh investor di masa depan.
b.      realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkan oleh investor.
2.      Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang terdiri dari ;
a.       risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
b.      risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri tertentu.
Adapun dasar keputusan seseorang melakukan investasi berdasarkan atas (Husnan, 2003 : 50):
1.      Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a.       expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat oleh investor di masa depan.
b.      realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkan oleh investor.
2.      Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang terdiri dari ;
a.       risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
b.      risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri tertentu. 
   *   Investasi
Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura  yang lebih berorientasi ke risiko, yang dirancang untuk mendapatkan perolehan modal (Downes dan Goodman dalam Warsono, 2001;1). Sedangkan menurut (Halim, 2005:4) investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu pertama investasi pada aset-aset keuangan (financial asset) yang dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Kedua investasi pada aset-aset riil (real assets) yang berupa pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.
1.       Proses Investasi
Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan investasi pada efek-efek yang dapat dipasarkan, dan kapan dilakukan. Beberapa tahapannya adalah sebagai berikut:(Halim, 2005:4).
  1. Menentukan tujuan investasi
Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return), tingkat risiko (rate of risk), dan ketersedian jumlah dana yang akan diinvestasikan.
B.       Melakukan analisis
Dalam hal ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek. Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efek yang salah harga (mispriced), apakah harganya terlalu tinggi ataukah terlalu rendah. Untuk itu ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu :
  • Pendekatan fundamental. Pendekatan ini berdasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek.
  • Pendekatan teknikal. Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang.
B.  Membentuk portofolio
Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efek mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing efek tersebut.
D.       Mengevaluasi kinerja portofolio
Dalam tahap ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang telah dibentuk, baik terhadap tingkat pengembalian yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung.
E.        Merevisi kinerja portofolio
Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja portofolio. Investasi dalam aktiva keuangan dapat dilakukan dengan investasi langsung ataupun investasi tidak langsung (Jogiyanto, 2000:7).
q  Investasi langsung adalah investasi yang dilakukan dengan pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan yang diperjual belikan. Aktiva keuangan bisa berupa tabungan dan deposito. Serta investasi langsung yang dapat diperjual belikan berupa surat berharga pendapatan tetap dan saham.
q  Investasi tidak langsung adalah suatu investasi yang dilakukan melalui pembelian dari perusahaan investasi dimana perusahaan investasi merupakan perusahaan yang mengelola dana investasi yang mempunyai aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain. Perusahaan investasi sendiri dapat diklasifikasikan menjadi Unit Investment Trust, Closed-end Investment companies dan Open-end Investment Companies Investasi (Jogiyanto, 2000:10).
   *  Analisis portofolio
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset riil maupun aset financial yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan jalan diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif (Halim,2005:54). Investor dapat menentukan kombinasi efek-efek untuk membentuk portofolio, baik yang efisien maupun yang tidak efisien. Suatu portofolio dapat dikatakan efisien apabila memenuhi dua kriteria yaitu: (Halim,2005:54)
a. Memberikan ER terbesar dengan risiko yang sama.
b. Memberikan risiko terkecil dengan ER yang sama.
Semua portofolio yang terletak pada efficient frontier merupakan portofolio yang efisien sehingga tidak dapat dikatakan portofolio mana yang optimal. Sedangkan untuk membentuk portofolio yang optimal kita harus menawarkan return yang diharapkan dan risiko yang sesuai dengan prevensinya (Halim, 2002:59).
   *     Teori Pemilihan Portofolio
Di kembangkan pertama kali oleh Harry M.Markowitz dengan asumsi
  1. Pemodal memiliki sejumlah uang
  2. Sejumlah uang di investasikan untuk jangka waktu tertentu (holding period)
  3. Pada akhir masa (holding period) pemodal akan menjual sahamnya.
  4. Pemodal akan berusaha menghindari risiko ( risk averse )
  1. Pemodal menghadapi masalah penentuan portofolio
  2. Pemodal mampu mengestimasikan hasil yang di harapkan dari masing – masing investasi
  3. Semua portofolio secara sempurna dapat dibagi
  4. Pilihan untuk investasi tidak bergantung pada pemodal lain
   *    Mengapa Investor Membentuk Portofolio:
1.                   1. Memperoleh return yang optimum pada tingkat risiko tertentu
  1. Pada keuntungan tertentu pemodal mencapai risiko yang minimal
  2. Tingginya risiko atas investasi
  3. Adanya berbagai macam bentuk investasi
   *   Bagaimana mengoptimalkan return ?
1.                  1. Melakukan diversifikasi investasi
  1. Menempatkan investasi pada produk investasi yang berisiko rendah.
  2. Mampu mengendalikan potensi risiko yang muncul.
   *    Expected Return
§  Besarnya return yang diharapkan pemodal ketika menginvestasi sejumlah dananya pada berbagai produk investasi.
§  ER dapat di rumuskan sebagai berikut :
   *    Formula lain dalam Expected Return
   *    Portofolio Hasil yang di Harapkan
   *    Risiko Portofolio
Selisih antara hasil yang di harapkan (expected return) dengan hasil yang di capai (actual return). Harry M. Markowitz merumuskan
   *    Berdasarkan hubungan antar sekuritas dan jumlah dana yang diinvestasikan
   *    Risiko investasi pada saham
Pengertian dasar risiko terkait dengan keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat ketidak pastiannya terukur secara kuantitatif. Risiko merupakan suatu subyek yang memiliki ukuran kuantitas dan dapat diketahui tingkat probabilitas kejadiaannya serta memiliki data pendukung mengenai kemungkinan kejadiaannya. Risiko dalam kontek manajemen investasi merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata.
                Prevensi investor terhadap risiko dibagi menjadi tiga (Halim, 2002:38) :
Ø  Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker)  merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka orang tersebut akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih besar. Karakteristik investor jenis ini bersikap agresif dan spekulatif dalam mengambil keputusan investasi
Ø  Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality)  merupakan investor yang akan meminta kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Investasi jenis ini umumnya cukup flexible dan bersikap hati-hati (prudent) dalam mengambil keputusan investasi.
Ø  Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk averter) merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih kecil. Karakteristik investor jenis ini cenderung selalu mempertimbangkan secara matang dan terencana atas keputusan investasi.
Dalam kontek portofolio risiko dibedakan menjadi dua yaitu :
Ø  Risiko sistematis. Merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan atau dikurangi dengan cara penggabungan berbagai risiko (Djohanputro,2006:18).
Ø  Risiko tidak sistematis. Merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan jalan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu.
*       Return dalam investasi
Dalam konteks manajemen investasi return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Return ini dibedakan menjadi dua, pertama return yang telah terjadi (actual return) yang dihitung dengan menggunakan data historis, dan kedua return yang diharapkan (expected return) akan diperoleh investor di masa mendatang (Halim, 2002:30). Komponen return meliputi (Halim, 2002:30) :
1). Capital gain (loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) di atas harga beli (harga jual) yang keduanya terjadi dipasar sekunder.
2). Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodik, misalnya berupa dividen atau bunga. Yield dinyatakan dalam persentase dari modal yang ditanamkan.
3). Expected return secara sederhana adalah rata-rata tertimbang dari berbagai return historis, faktor penimbangnya adalah probabilitas masing-masing return. Sedangkan untuk expected return pada portofolio adalah rata-rata tertimbang dari expected return saham individual, faktor penimbangnya adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing saham (Halim, 2002:31).
*       Investasi Syariah
Dalam Islam dikenal syariah, sebagai God’s laws atau Islamic Laws, yang mengatur persoalan ibadah dan muamalah. Syariah adalah seperangkat do’s & don’ts, mengatur yang dibolehkan dan dilarang. Landasan syariah adalah kebijaksanaan dan kebahagian manusia di dunia dan akhirat. Konsep diskonto sangat penting dalam teori analisis modal dan investasi. Secara praktis, digunakan dalam evaluasi proyek ataupun keputusan investasi. Dalam capital and interest dan Positive Theory of Capital memang menyebutkan bahwa positive time preference merupakan pola ekonomi yang normal, sistematis, dan rasional. Diskonto dalam posotive time preference ini didasarkan pada, atau paling tidak berhubungan intim dengan, tingkat bunga (interest rate).
*       Model indeks tunggal
Model indeks tunggal dapat digunakan sebagai alternatif dari model Markowitz untuk menentukan efficient set dengan perhitungan yang lebih sederhana. Model Indeks Tunggal merupakan penyederhanaan dari model Markowitz Model Indeks Tunggal dikembangkan oleh William Sharpe (1963) yang disebut dengan single-index model, yang dapat digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan risiko portofolio. Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar, karena return dari suatu sekuritas dan return dari indeks pasar. Tujuan penggunaan model indeks tunggal adalah untuk menyederhanakan perhitungan portofolio model Markowitz. Pada portofolio model Markowits dibutuhkan parameter-parameter input berupa:
  • 1). Tingkat keuntungan yang diharapkan masing-masing saham.
  • 2). Variance masing-masing saham.
  • 3). Covariance antar saham-saham.
*       Tujuan Investasi
Investor memiliki tujuan investasi yang mungkin berbeda satu dengan yang lainnya. Beberapa alasan investor melakukan investasi baik pada investasi riil maupun investasi keuangan, yaitu:
  • Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan
  • Memperoleh imbalan yang lebih baik atas kekayaan yang dimiliki
  • Mengurangi tekanan inflasi
  • Untuk menghindari pajak yang perlu dibayarkan
*       Dasar Keputusan Investasi:
Return yaitu tingkat keuntungan yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa dua macam yaitu pertama, return yang diharapkan (expected return) adalah tingkat return yang diantisipasi investor di masa depan. Kedua, return realiasi atau return aktual (realized/ aktual return) merupakan tingkat return yang didapatkan investor di masa lalu.  Sumber return berupa:
  · Yield (aliran kas/pendapatan yang diterima secara periodik). Contoh: apabila berinvestasi dalam obligasi maka besarnya yield ditunjukkan dari pembayaran bunga obligasi, jika membeli saham, yield diperlihatkan dari besarnya dividen yang dapat diperoleh.
  Capital gain (loss): kenaikan (penurunan) harga sekuritas.
  Risiko. Ketika berinvestasi selain mengharapkan return tertentu investor juga harus menanggung tingkat risiko. Dalam konteks manajemen investasi risiko merupakan penyimpangan/ perbedaan antara return yang diharapkan dengan return yang benar-benar diterima oleh investor (return aktual). Sumber risiko:
  Risiko suku bunga. Perubahan suku bunga akan memengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris paribus. Hal ini berarti jika suku bunga meningkat maka harga saham akan turun. Contoh: apabila suku bunga naik maka return investasi yang terkait dengan suku bunga seperti deposito juga akan naik. Situasi semacam ini dapat menarik minat investor yang sebelumnya berinvestasi di saham untuk memindahkan dananya ke dalam bentuk deposito.
  Risiko pasar. Jenis risiko ini berupa fluktuasi yang ada di pasar dan dapat memengaruhi variabilitas return suatu investasi. Fluktuasi ini umumnya diperlihatkan dari perubahan indeks pasar saham secara keseluruhan. Beberapa faktor yang mengakibatkan fluktuasi ini misalnya: krisis ekonomi, perubahan politik, dan lain-lain.
  Risiko bisnis. Risiko ini merupakan risiko dalam menjalankan bisnis yang terkait dengan karakteristik tertentu dari suatu jenis industri.
  Risiko inflasi/ risiko daya beli. Kenaikan inflasi secara umum akan mengurangi daya beli uang yang dibelanjakan masyarakat. Oleh karena itu investor akan meminta tambahan premium tertentu untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang harus ditanggungnya.
  Risiko finansial. Risiko ini akan muncul pada saat perusahaan memutuskan untuk menggunakan utang sebagai salah satu sumber pembiayaannya. Perusahaan akan menanggung risiko finansial yang semakin besar apabila menggunakan proporsi utang yang semakin besar pula.
  ·Risiko nilai tukar mata uang. Setiap investor akan menghadapi jenis risiko ini, yaitu fluktuasi nilai tukar mata uang domestik (negara asal perusahaan) dengan nilai mata uang negara lain. 
*       Proses Keputusan InvestasI
a)   Penentuan tujuan investasi. Tujuan investasi satu investor dengan investor lain bisa berbeda-beda, tergantung dari karakteristik individunya.
b)   Penentuan kebijakan investasi. Tahap ini meliputi keputusan alokasi aset yaitu distribusi aset ke dalam berbagai kelas aset yang tersedia seperti saham, obligasi, real estat dan lain-lain, batasan jumlah dana, dan pajak serta biaya pelaporan yang harus ditanggung.
c)     Pemilihan strategi portofolio. Pilihan strategi portofolio yang dapat dipakai investor ada dua yaitu pertama, strategi portofolio aktif di mana investor menggunakan berbagai informasi dan teknik peramalan yang ada untuk mencari kombinasi portofolio yang terbaik. Kedua, yaitu strategi
Untuk melakukan konstruksi suatu portofolio, maka sebagai langkah-langkah awal yang harus dilakukan adalah:
ž  Memilih instrumen investasi yang diinginkan, hal ini tentunya sudah melalui berbagai analisa tentang masing-masing instrumen investasi.
ž  Menentukan bobot dari instrumen investasi terhadap nilai portofolio secara keseluruhan.
ž  Menentukan horison investasi (Investment Horizon).
ž  Menentukan expected return dari masing-masing instrumen investasi sesuai dengan horison investasi.
ž  Menentukan expected return dari portofolio sesuai dengan horison investasi.
ž  Menentukan rata-rata expected return dari portofolio dalam horison investasi.
ž  Menghitung standard deviasi expected return dari portofolio.
Hasil pengolahan data yang telah dilakukan menghasilkan portofolio optimal dengan:
ž  expected return per bulan sebesar 3,99% dan standar deviasi sebesar 11,36%. Hasil pengukuran kinerja
ž  portofolio menunjukkan bahwa portofolio tersebut memperoleh nilai kinerja yang baik. Ukuran kinerja
ž  portofolio Treynor memberikan nilai 2,09; Sharpe sebesar 0,26; Jensen alpha sebesar 1,57 dan Information
ž  Ratio sebesar 0,83. Kinerja portofolio dalam investasi virtual selama tiga bulan pertama 2006 menunjukan
ž  kinerja yang sangat baik dengan menghasilkan return sebesar 20,95% dibandingkan dengan pasar sebesar 12,85%.
ž  Karya Akhir ini diharapkan dapat membantu para investor dalam mengambil keputusan investasi pada aset
ž  yang akan dibeli, dalam hal ini adalah saham, terutama dalam proses pembentukan portofolio investasi.
ž  Karya Akhir ini menggunakan sampel data bulanan saham LQ-45 dalam periode 2001 s.d. 2005 (60 bulan).
ž  Saham LQ-45 tersebut diseleksi lagi sehingga terpilih lima belas saham yang dipakai dalam peneiitian ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar