Sabtu, 30 Januari 2016

PUISI: Aku bersama Hari Terburukku

pagi yang mendung nan gelap,
tertiba hujan turun seketika
membasahi tanah, dan bumi, serta
aku pun kerap dibuat basah olehnya.

sesampainya di sebuah kereta
ku terdiam bagai patung yang tak bernyawa
tak sepatah pun ku lontarkan saat itu,
hanya merenunglah yang bisa ku lakukan.

otakku pun mulai berpikir ulang,
hingga terbesitlah dibenakku paling terdalam
akan banyaknya pertanyaan
yang timbul pada diriku sendiri

mengapa ini harus terjadi padaku?
ada apa denganku hari ini?
apakah ku berbuat salah sebelumnya?
kenapa hariku tak mendukungku?
apakah ini adalah hari terburukku?

dalam relung hati ini rasanya ingin memberontak
memberontak dengan keadaan yang begitu pahit.
tapi apakah dengan memberontak akan mengubah keadaan?
ataukah akan memburuk keadaan?

mungkin hari ini adalah menjadi hari yang bersejarah.
sejarah hidup yang tak akan ku lupakan
bahkan akan ku kenang untuk selama-lamanya

hari yang mungkin tak direstui oleh allah,
menjadi hari yang terburuk sepanjang hidupku ini.
hari dimana aku sedang berjihad dijalan-Nya,
berjuang, belajar dan menggapai impianku.

sempat ku berharap akan semua impianku saat itu terwujud
tapi apa daya impianku hilang, kandas, sirna dan lulu lantakkan
hingga pada akhirnya berujung tak sempurna
yang ada hanyalah kesedihan, kepedihan, penyesalan dan kekecawaan dilubuk hati.
apakah ini jalan terbaik untukku?
apa yang harus aku lakukan yaALLAH?

andai waktu bisa ku putar kembali
aku tak ingin bertemu dengan kejadian ini lagi.
tapi itu semua hanya mustahil bagiku,
aku bukan sang pencipta yang bisa mengubah segalanya menjadi indah.

seiring berjalannya waktu aku hanya bisa berpasrah, bersabar,
dan mengiklahskan semua yang telah terjadi.
aku yakin dan percaya atas kuasa-MU
Dengan dibalik kejadian ini,
engkau menyimpan anugurah yang begitu indah untukku,
yang nantinya akan menjadi "Indah pada waktunya" untukku selamanya.

By : Masitoh Rahmi Windarti